Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution mengestimasi kerugian yang diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Sumut mencapai Rp9,98 triliun. Angka tersebut merupakan total kerusakan secara keseluruhan di Sumut.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, lanjut dia, akan berupaya penuh terus mempercepat guna penanganan bencana banjir, tanah longsor, dan banjir bandang di wilayah Sumatera Utara.
Adapun sektor yang mengalami kerugian antara lain, infrastruktur jalan nasional sebanyak 23 ruas, lalu tiga jembatan nasional, 25 ruas jalan dan lima unit jembatan provinsi.
Bencana hidrometeorologi telah melanda 18 kabupaten/kota di Sumatera Utara sejak Selasa (25/11), yakni Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Humbang Hasudutan.
Kemudian, Padangsidempuan, Pakpak Bharat, Mandailing Natal, Medan, Binjai, Langkat, Deli Serdang, Nias, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Asahan, Batu Bara, dan Padang Lawas.
"Untuk pertanian sepanjang 4.359 meter saluran irigasi, 26 titik tanggul, 38.878 hektare persawahan, dan puso 5.750 hektare. Perkebunan seluas 28.328 hektare, dan peternakan 161.949 ekor," kata Bobby.
Di sektor pendidikan, papar dia, terdapat 397 sekolah rusak terdiri atas SMA, SMK, SLB, SMP, dan SD. Sektor kesehatan tercatat 18 rumah sakit, 25 Puskesmas, 19 Puskesmas pembantu, dan 9 unit polindes.
"Kalau perumahan tercatat 99.169 unit rumah yang terdampak, dan 131 rumah ibadah terkena dampak di wilayah Sumut," ungkap Bobby.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumut per hari ini menyatakan, 1.585.576 jiwa terdampak, 42.643 pengungsi, 650 jiwa luka luka, 338 jiwa meninggal dunia, dan 136 jiwa masih hilang.
#viral #interaksi #sorotan #bencana #banjir

